Rabu, 11 Juni 2008

NEXT


CAST: Nicolas Cage, Julianne Moore, Jessica Biel, Thomas Kretschmann, Tory Kittles, and Peter Falk

SYNOPSIS

Di Las Vegas ada tampilan tentang seorang magician yang bernama Cris Johnson. Ia memiliki rahasia yang merupakan rahmat atau pemberian dan sebuah kutukan yang akan melukai dia. Dia dapat melihat masa depan selama dua menit sebelumnya. Kejadian di masa depan bisa ia lihat selama dua menit. Dengan pemberiannya ini, ia mencoba bermain judi di Las Vegas di mana ia bisa sukses mendapatkan banyak uang. Kemampuannya ini dilihat oleh FBI dan oleh mereka ia dijadikan agen untuk menggagalkan pemboman nuklir di Los Angles. Agen Callie Feris yang cantik mencoba berbagai cara untuk merangkul dia. Tapi sebuanya berjalan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Apa itu... Tontonlah...



Senin, 26 Mei 2008

JE RESTE


  • Cast: Sophie Marceau (Marie-Dominique Delpire), Vincent Perez (Bertrand Delpire), Charles Berling (Antoine), Pascale Roberts (Mamyvonne, la mère de Marie-Do), François Perrot (J.C.), Hardy Krüger Jr. (John), Colette Maire (Geneviève), Sasha Alliel (Antoine, le fils), Jean-Claude de Goros (Le père de Marie-Do), Jacques Duby (Le voisin du dessous), Marie-France Mignal (La voisine du dessous), Sébastien Haddouk (Alvaro), Jean Dell (Carcassonne), Emmanuel Quatra (Benoît), Laurent Bateau (Bansart)
  • Country: France
  • Language: French
  • Runtime: 102 min

Marie-Do and Bertrand telah menikah selama 15 tahun. Mereka memiliki seorang anak, masih kecil, dan mereka terlihat seperti pasangan yang serasi. Tapi, untuk Marie-Do, pengalaman akan suaminya yang egois dan terlalu senang bersepeda mulai nampak. Hingga akhirnya ia bertemu dengan Antoine, seorang scriptwriter kesepian yang mampu memahami dan menghormatinya. Akhirnya, pengalaman pernikahan ini menjadi pecah dan memutuskan untuk cerai untuk memulai hidup baru dengan Antoine. Sayangnya, Bertrand tidak punya alasan untuk meninggalkan dia dan apartemennya. Kisah ini menjadi menarik ketika ada dua laki-laki dan satu perempuan di sebuah apartment…



HERO

Starring: Jet Li, Tony Leung Chiu Wai, Maggie Cheung, Ziyi Zhang, Donnie Yen

Rating: PG-13 (For Stylized Martial Arts Fighting and a Sensual Scene)

Plot: A Nameless assassin who tells the king how he killed three of the most wanted fugitives in the land of China.

Film ini menari sekaligus membingungkan. Isi cerita lebih tentang bagaimana nameless berhadapan dan bercerita panjang lebar terhadap raja. Raja yang bijaksana mampu melihat dengan jelas ceita-cerita yang membingungkan itu.
Akhirnya ia mengaku dan tidak berani membunuh raja. Raja adalah perwakilan dewa dan tidak boleh dibunuh. Jadi, nameless yang sekelibas saja bisa membunuh raja akhirnya harus dibunuh karena ketaatannya. Mengharukan.

APOCALYPTO


directed by Mel Gibson! (its my primary pre-watching argumentation), sehingga tidak salah jika "Apocalypto pantas untuk dimasukkan ke dalam watching list.

Akan tetapi, tesis "nobody is perfect" berlaku juga untuk film ini. Hal ini dapat dilihat pada sempitnya point of views dari Mel Gibson, -or whatever istilahnya- untuk mendeskripsikan proses kemunduran peradaban Maya (decline of Mayan civilization), sebagai cikal bakal lenyapnya salah satu peradaban terbesar dalam sejarah, yang berpusat di (saat ini diklaim oleh para ahli terletak di bagian selatan Meksiko, Guatemala dan bagian utara suatu negara kecil di Amerika Tengah yaitu Belize).

Menurut saya, unsur ideal dari "Apocalypto, terletak pada "nature or environmental heritage". Jangan dicontek nilai-nilai dasar ritual agama pagan Maya, yang dilakukan di Altar de Sacrifcios/The Temple of Inscriptions.

Dan ritual tersebut memang terbukti menuai bencana! Selain akibat-akibat kolonialisme orang-orang Spanyol (The Spanishyard Conquest), salah satu penyebab signifikan lenyapnya native Mayan civilization; yaitu nilai-nilai ritual agama pagan Maya yang dianut oleh rulling class mereka pada saat itu.

HAVEN


A corrupt and greedy businessman, Carl Ridley (Bill Paxton), is running from the government, with his 18 year old daughter Pippa (Agnes Bruckner) in tow. Pippa is not happy to leave her friends and comfortable life in Miami for the Cayman Islands.

Arriving in the islands, Ridley is preoccupied. Banks are rapidly closing and he must find a clean place to store his stolen money. Meanwhile, Pippa finds native Caymanian Fritz (Victor Rasuk) sleeping off a late night in her bed, and when she walks in on him, he flees out the window, leaving his wallet behind. She finds Fritz and befriends him.

Fritz is eager to show her the island, including its wild parties. But Fritz owes money to island gang leader Ritchie Ritch (Raz Adoti), and when he spies Pippa's father handling a lot of cash, Fritz begins scheming. Pippa is completely unaware that she's leading her father into even more trouble than he had in the United States.

Dorm


Dorm, directed by the guy who made the Thai hits My Girl and My Elephant and won the Glass Bear Award at last year's Berlin International Film Festival, is one of the most marrow-twistingly scary movies you'll ever see. But not because of the hauntings it depicts. Dorm captures, brilliantly, the fears of being a kid. Being separated from home and friends. Dealing with new places. Dealing with not being a little kid any more, but not yet being a young adult. Trying to figure out adults and parents in particular. Learning about death. Director Sugmakanan, along with his brilliant cinematographer, Niramon Ross (who shot the original Shutter), makes the most mundane things seem overwhelming, from a bunch of towel racks to rows of uncomfortable-looking institutional beds. Creepy music accompanies the boring daily grind, adding a sense of menace to Dorm, so that everyday things become as ominous as a shower curtain with the silhouette of Norman Bates' mom looming behind it.

All this makes the reality of the little kids in Dorm seem fragile, or worn out, to the point that the broken reality of ghosts can just waltz in to the everyday and displace normalcy. At the same time, Dorm manages to make the ghosts seem normal within the whacked reality it presents.

Dorm is not just a great ghost movie for adults, but a great, if scary, movie for kids, because it doesn't condescend. This movie has incredible heart. Take Dorm out of modern Thailand and set it in 1930s Waukegan, and you'll swear this is a lost Bradbury story from the pages of an issue of Unknown that never made it to press. Even if you yanked the ghost elements out of Dorm, you'd still have a great coming-of-age movie on your hands, about a kid coming to grips with a new school as he deals with a changing family dynamic at home.

The kids are all great actors. But a special shout out has to go to Chintara Sukapatana as the headmistress Miss Pranee. She's scary, as all headmistresses should be. But her performance is incredibly layered, so much so that with a tilt of her head she can give careful viewers a hint as to what the true nature of the movie's ghosts are.

In an era when the tropes of the Asian ghost movie have become as clichéd and predictable as the tropes of the North American slasher movie of the early 1980s, it's a real joy to see an entry that retains the aesthetic that first made the Asian ghost movie so appealing while at the same time breaking new ground.

One flaw: At the beginning of the movie, Ton gets a buzz cut, but thereafter his hair varies in length from scene to scene. This is not a clever way to show the passage of time, but a good old-fashioned continuity gaffe. There's also the obligatory terrible ballad during a happy montage, b

Denias


Denias, anak seorang petani suku di pedalaman tengah Papua. Semangat dan keinginan sekolah selalu bergejolak di hati dan fikirannya. Kata-kata orang yang ia sayang dan hormati terus terngiang-ngiang dan membakar semangatnya.

Hidup Denias berikutnya dibayangi kesedihan berlarutan kerana orang-orang yang dia sayangi dan hormati satu demi satu meninggalkannya. Ibunya tersayang meninggal dunia dalam suatu tragedi kebakaran honai keluarga mereka.

Maleo pernah memberitahunya ada kemudahan sekolah di balik gunung. Untuk mencapai impiannya untuk bersekolah, Denias pergi meninggalkan rumah.

Tidak peduli perjalanan ke sana sangat jauh dan sama sekali tidak mudah, harus berhari-hari melewati sungai, hutan dan gunung, Denias terus mengejar cita-citanya.


Butterfly Effect 2


What if there was a chance to alter the past? There’s something in everybody’s life that they wish had never happened and for Nick discovers away in which to alter the past using his memories, in order for him to save the life of his girlfriend and buddies. However, Nick’s new-found utopia comes at a price as there will be devastating consequences when he returns to the present…

Senin, 12 Mei 2008

9 Naga


Manusia terbaik di Indonesia .. adalah seorang penjahat
Hidup adalah menentukan pilihan. Kadang pilihan diambil dengan sukarela, lain waktu dengan terpaksa. Demikianlah kisah tiga orang pria yang telah bersahabat sejak kecil: Marwan, Donny dan Lenny.

Ketiganya mengambil jalan yang sama dan berjuang sampai saat terakhir untuk persahabatan mereka. Marwan yang disegani oleh kawan-kawannya adalah seorang pria yang keras. Dibantu Donny dan Lenny ia mencari nafkah sebagai pembunuh bayaran.

Bertiga mereka selalu bahu membahu menyelesaikan tiap pekerjaan yang diterima. Sementara itu dalam hati masing-masing muncul kesadaran bahwa kehidupan yang mereka jalani sama sekali tidak menjanjikan masa depan yang lebih baik.

Di tengah kegelisahan mereka, sebuah peristiwa yang tak di duga-duga terjadi. Sejak itu mereka seolah terbangun dari mimpi yang panjang dan merasa muak sendiri akan pilihan hidup yang dulu diambil.

Kini mereka harus berjuang untuk bisa lepas dari cengkraman kejahatan mereka sendiri.

Kamis, 27 Maret 2008

The Photograph



Film ini berkisah tentang perjuangan seorang wanita untuk menemukan hidup. Ia seorang ibu yang memiliki orang tua yang sakit-sakitan, akan dioperasi di rumah sakit desa. Anaknya semata wayangnya sangat ia kasihi dan ia telepon hampir tiap malam. Wanita ini berada di jakarta dan ia berkerja sebagai seorang penyanyi bar. Karena selalu berkonflik dengan pemilik bar, akhirnya ia berusaha untuk melepaskan diri. Caranya dengan pindah kontrakan dan menolak untuk selalu bertemu. Perjuangan hidup untuk bisa lebih baik ternyata tidak berjalan semulus yang diharapkan. Persahabatannya dengan seorang photographer menjadikan dia memahami bahwa hidup itu tidak selalu meriah dan bahagia. Hidup itu bisa hitam putih dan tidak banyak perubahan. Puncak permasalahan kembali muncul ketika wanita ini, yang diperankan oleh Santi, diperkosa oleh pemilik bar yang berakhir ia diselamatkan oleh sang photograph. Bagaimana selanjutnya, silahkan menonton.

Little Manhattan


Film ini berkisah tentang dua anak remaja yang mulai jatuh cinta. Sang lelaki ingin sekali selalu bersama dengan gadisnya. Namun, rasa cinta yang belum dia katakan tersebut menjadi sebuah rasa khawatir ketika ia melihat gadis yang ia sukai sangat dekat dengan anak laki-laki lain. Akhirnya, dengan diawali berbagai perjuangan untuk bisa berdekatan dan selalu bersamanya, pengalaman cinta ini dilanjutkan dengan rasa sakit hati terhadap kebaikan sang gadis kepada anak laki-laki lain. Film berakhir dengan kisah yang sunguh romantis yang muncul dari keterbukaan satu sama lain. Ciuman pertama dua insan ini mengakhiri film yang penuh dengan kesedihan dan kegembiraan.
Saya merekomendasikan film ini terutama untuk orang-orang yang mudah sekali jatuh cinta. Tidak selamanya seseorang harus memiliki. Kadang kita harus menjadikan orang yang kita cintai dengan menjadi sahabat kita.

Rabu, 27 Februari 2008

Freedom Writers


Film ini berkisah tentang seoramg guru yang berjuang untuk menggajarkan kepribadian kepada murid-muridnya dengan cara menulis sastra. Guru ini mengajar di sebuah sekolah yang beragam dimana isu Suku, Agama, Ras berkembang di sekolah ini. Banyak sekali geng dan ini membuat setiap pribadi di satu ruangan menjadi tidak bisa solid atau kompak. Sekolah pun juga tidak bisa berbuat banyak ketika guru tersebut meminta fasilitas tertentu untuk murid-muridnya.
Perjuangan sang guru mengalami puncaknya ketika ia sudah menemukan persoalan utama dalam kelas. Guru tersebut mencoba untuk menyatukan mereka dengan menuliskan cerita-cerita yang mereka alami dalam sebuah buku diary. Awalnya ada penolakan, namun diakhiri dengan kisah-kisah nyata yang tragis dan membuat kita yang menonton bisa terharu. Perjuangan sang guru bertambah kuat ketika sang guru harus menambah perkerjaan sore agar memiliki dana lebih untuk menfasilitasi mereka karena tidak diberikan sekolah, pergolakan dengan sang suami yang tidak tahan dengan cerita-cerita seputar sekolah sehingga ia merasa tidak diperhatikan, perjuangan dengan orang tua siswa yang mengkhawatirkan anaknya bergaul dengan geng lain. Yang jelas, akhir dari cerita ini, sekolah menjadi ajang yang baik untuk menyatukan anak dari berbagai golongan.
Film ini mengharukan, mengenaskan, dan akan membuat kita tersenyum.

Nowhere in Afrika


Film ini menceritakan tentang sebuah keluarga Yahudi di Jerman yang masih dikejar-kejar NAZI. Karena suami keluarga tersebut bertugas di Afrika, Istri dan anaknya ikut mengungsi ke sana. Situasi awal keluarga ini ketika berada di Afrika terasa berat namun pada akhirnya mereka bisa berkumpul bersama. Sang Putri pun dapat bergaul dengan anak-anak sekitar dengan nyaman dan bahagia. Hanya ibunya saja yang selalu khawatir.

Lambat laun, keluarga ini bisa beradaptasi dengan situasi di Afrika. Muncul berbagai persoalan yang menjadi puncak konflik mereka, dimana sang istri ternyata berselingkuh dengan tentara Jerman di Afrika. SItuasi ini diketahui oleh sang anak. Namun, karena anak inilah akhirnya keluarga yang terpecah menjadi bersatu. Juga, intensi sang istri untuk berselingkuh tidak sepenuhnya keinginan sang istri. Hal ini dilakukan juga demi kebaikan sang suami.

Cerita ini menarik. Penuh Intrik. Dilengkapi dengan gambar-gambar yang bagus. Selamat Menonton.