Rabu, 27 Februari 2008

Freedom Writers


Film ini berkisah tentang seoramg guru yang berjuang untuk menggajarkan kepribadian kepada murid-muridnya dengan cara menulis sastra. Guru ini mengajar di sebuah sekolah yang beragam dimana isu Suku, Agama, Ras berkembang di sekolah ini. Banyak sekali geng dan ini membuat setiap pribadi di satu ruangan menjadi tidak bisa solid atau kompak. Sekolah pun juga tidak bisa berbuat banyak ketika guru tersebut meminta fasilitas tertentu untuk murid-muridnya.
Perjuangan sang guru mengalami puncaknya ketika ia sudah menemukan persoalan utama dalam kelas. Guru tersebut mencoba untuk menyatukan mereka dengan menuliskan cerita-cerita yang mereka alami dalam sebuah buku diary. Awalnya ada penolakan, namun diakhiri dengan kisah-kisah nyata yang tragis dan membuat kita yang menonton bisa terharu. Perjuangan sang guru bertambah kuat ketika sang guru harus menambah perkerjaan sore agar memiliki dana lebih untuk menfasilitasi mereka karena tidak diberikan sekolah, pergolakan dengan sang suami yang tidak tahan dengan cerita-cerita seputar sekolah sehingga ia merasa tidak diperhatikan, perjuangan dengan orang tua siswa yang mengkhawatirkan anaknya bergaul dengan geng lain. Yang jelas, akhir dari cerita ini, sekolah menjadi ajang yang baik untuk menyatukan anak dari berbagai golongan.
Film ini mengharukan, mengenaskan, dan akan membuat kita tersenyum.