Senin, 26 Mei 2008

APOCALYPTO


directed by Mel Gibson! (its my primary pre-watching argumentation), sehingga tidak salah jika "Apocalypto pantas untuk dimasukkan ke dalam watching list.

Akan tetapi, tesis "nobody is perfect" berlaku juga untuk film ini. Hal ini dapat dilihat pada sempitnya point of views dari Mel Gibson, -or whatever istilahnya- untuk mendeskripsikan proses kemunduran peradaban Maya (decline of Mayan civilization), sebagai cikal bakal lenyapnya salah satu peradaban terbesar dalam sejarah, yang berpusat di (saat ini diklaim oleh para ahli terletak di bagian selatan Meksiko, Guatemala dan bagian utara suatu negara kecil di Amerika Tengah yaitu Belize).

Menurut saya, unsur ideal dari "Apocalypto, terletak pada "nature or environmental heritage". Jangan dicontek nilai-nilai dasar ritual agama pagan Maya, yang dilakukan di Altar de Sacrifcios/The Temple of Inscriptions.

Dan ritual tersebut memang terbukti menuai bencana! Selain akibat-akibat kolonialisme orang-orang Spanyol (The Spanishyard Conquest), salah satu penyebab signifikan lenyapnya native Mayan civilization; yaitu nilai-nilai ritual agama pagan Maya yang dianut oleh rulling class mereka pada saat itu.